Ingatlah Selalu Peringatan Allah

(Intisari khutbah Jum’at tanggal, 17 Maret 2006 M / 17 Shafar 1427 H)

 Oleh : KH. Masyhuri Syahid, MA 

Manusia adalah makhluk yang tidak luput dari kesalahan dan dosa. Di mana Islam mengajarkan kepada hambanya untuk saling mengingatkan kepada sesamanya dengan pedoman Al Qur’an dan Hadits Nabi secara komprehensif. Makanya kami selalu mengingatkan dalam pelbagai pertemuan majlis taklim, masjid-masjid dan sebagainya untuk selalu mengingat dan mengaplikasikan ajaran-ajaran Islam dalam aktivitas sehari-hari. Baik hubungan vertikal dengan Allah (hablun min Allah) dan hubungan horizontal dengan manusia (hablun min al-nas). Karena peringatan itu sangat bermanfaat untuk meningkatkan kadar keimanan seorang hamba.

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT, sebagai berikut : وَذَكِّرِفأِنَّ الذِّكْرَى تَنْفَعُ الْمُؤْمِنينَ , artinya : “Dan engkau berilah peringatan, sungguh peringatan itu bermanfaat untuk orang-orang mukmin” (QS. 51, Al-Dzariyat 55). Dalam menyikapi kehidupan bangsa kita yang sedang dialami oleh bangsa Indonesia, di mana-manapun umat Islam sedang mengalami ujian-ujian yang paling berat. Pesan Allah SWT dalam Al-Qur’an : وَاتَّقُوا فِتْنَةً لاَ تُصِيْبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ , artinya ;  “Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zhalim saja di antara kamu. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya” (QS. 8, Al-Anfal 25).

Di duga akan terjadi suatu fitnah dan malapetaka, kerusuhan, bencana, akan terjadi di mana saja. Tetapi pesan Allah fitnah, bencana tidak akan tertimpa kepada orang yang berbuat salah / berbuat zhalim saja. Oleh karena itu kita diperintahkan oleh Allah SWT, diingatkan Allah SWT dari mulai yang terkecil, dari diri kita sendiri, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan lingkungan yang paling besar. Maka hati-hati dan jagalah diri ini, jangan sampai ada fitnah di lingkungan kita, itu akan membawa kehancuran, sasarannya bukan pada orang-orang yang bersalah itu saja. Kita harus mawas diri kepada diri kita, keluarga dan lingkungan kita.

Pada suatu hari Rasulullah berpidato yang mensitir dari seorang intelektual, yang hidupnya bukan di zaman Rasulullah, yang namanya terpatri di dalam Al Qur’an yang disebut Lukman Al Hakim, dalam pidatonya di tengah-tengah umat : يَابُنيَّ إِعْلَمْ اَنَّ الدُّنْيَا بَحْرٌ عَمِيْقٌ yang artinya ; “Ketahuilah hidup di dunia ini kadang-kadang terjadi seperti di atas laut yang sangat tinggi gelombangnya”. Anginnya sangat kencang dan ke dalaman lautnya sangat dalam, banyak orang terhempas dan tersasar ke pantai yang lain, banyak orang-orang yang tersungkur karena badainya sangat kencang. Maka beliau berpesan tiga hal :

1)   وَلْتَكُنْ سَفِيْنَتَكَ تَقْوَى اللهِ , artinya : “Hendaknyalah bahtera yang Anda naiki itu berdasarkan taqwallah”. Dalam beberapa hadits banyak mensitir bahwa kita dalam perjalanan hidup di atas perahu yang sangat besar sekali, perahu yang berdasarkan taqwa, hati-hati, waspada dan menjaga diri, bahwa tiap individu, tiap keluarga, berpegang kepada pesan Rasulullah, maka kita tidak akan tersungkur ke dasar laut yang sangat dalam itu, tidak akan terhempas oleh badai ke pulau yang lain. Jaminan Allah bahwa وَمَنْ يَْتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَّهُ مَخْرَجًا ويرزقه من حيث لايحتسبُ , artinya : “Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah maka Allah akan memberikan suatu jalan keluar dengan mendatang rezeki yang tidak diduga-duga” (QS.65 Al Thalaq : 2-3).

2)   Penghuni bahtera itu agar tetap berpegang teguh kepada Allah, dan 3)   Layarnya adalah tawakal kepada Allah”.Alhamdulillah kita selalu dituntun oleh Allah, kalau kita selalu berpegang teguh kepada Allah, maka Allah akan memberikan jaminan, tidak usah takut dan tidak usah khawatir, baik bagi diri sendiri maupun di lingkungan keluarga. Dalam surah Al-‘Araaf ayat 96 Allah memberikan garansi :وَلَوْأَنَّ اَهْلَ الْقُراىاَمنُوْاواتَّقَوْا لَفَتَحْنَاعَلَيْهِمْ بِرَكتٍ مِنَ السَّمَآءِ وَاْلاَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوْا فَأَخَدْ نَهُمْ بِمَاكَانُوْايَكْسِبُوْنَ ,

artinya : “Kalau pada suatu negeri orangnya beriman dan bertaqwa, maka Allah akan membukakan pintu keberkahan yang datangnya dari manapun, kalau Allah sudah memberikan keamanan, keselamatan, kedamaian, ketentraman, akan tetapi kalau umat itu berdusta atau mendustakan ayat-ayat Allah apakah langsung atau tidak langsung, maka Allah akan menyiksa penduduk negeri itu”. Akhirnya dengan ini khatib sampaikan pesan Allah dan Rasul-Nya, semoga kita diselamatkan oleh Allah dari fitnah dan bencana dunia dan akhirat. 

Tinggalkan komentar